PERSIS Solo: Berita Liga Inggris: Pada forum penggemar, Brighton and Hove Albion mendapat pertanyaan yang mewakili keresahan banyak pendukung: mengapa klub terus menjual pemain terbaik mereka? Kepala eksekutif Paul Barber menjawab dengan jujur, menyebut bahwa hampir semua klub adalah klub penjual jika tawarannya tepat.
Baca juga: Brighton Hadapi Fulham di Laga Pembuka, Milner Dekati Rekor Lampard
Madura United FC: Menurut Barber, strategi bisnis Brighton selama ini adalah membeli pemain muda, mengembangkan mereka bersama staf pelatih terbaik, memberi kesempatan bermain di tim utama, dan menjual mereka saat nilai pasar mencapai puncak. Model ini, katanya, memungkinkan klub untuk tumbuh secara mandiri tanpa terus bergantung pada dana dari pemilik klub, Tony Bloom.
“Kami harus membangun klub ini dengan kaki sendiri, bukan terus-menerus mengandalkan satu orang untuk menutup kekurangan finansial,”kata PaulBarber.
Ia menegaskan bahwa strategi perdagangan seperti ini adalah cara sehat agar klub seperti Brighton tetap kompetitif dan berkelanjutan secara ekonomi. Meski begitu, Barber juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan. Menjual pemain bukan berarti melemahkan tim.
“Kami memastikan staf pelatih tidak pernah ditinggalkan dengan skuatyang tidak bisa bersaing,”ujarnya.
Menurutnya, ini adalah proses yang mereka evaluasi dengan cermat setiap musim.
Di akhir pernyataannya, Barber mengakui bahwa kadang mereka ingin mempertahankan pemain lebih lama. Namun realita sepak bola modern melibatkan ambisi pribadi para pemain. Klub pun harus tahu kapan waktu yang tepat untuk menjual, keputusan yang tak selalu mudah, namun penting demi keberlangsungan jangka panjang.
Baca juga: Jelang Laga Pembuka Lawan Fulham, Brighton Ingin Pertahankan Rekor Sempurna
Artikel Tag: Paul Barber, Premier League, brighton